PURBALINGGA – Pemkab Purbalingga menyelenggarakan Lomba Desain Batik Motif Soedirman, Lomba Desain Mode dan Lomba Peragaan Busana yang dikemas dalam Soedirman Fashion Street, Minggu (29/8) di Jalan Lingkar Alun-alun Purbalingga. Kegiatan ini diinisiasi oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Purbalingga bekerjasama dengan Asosiasi Fashion Desain Purbalingga (Afdega) dan seluruh sentra batik binaan Pemkab Purbalingga.

Hasil desain batik motif Soedirman dan desain mode pakaian yang telah dibuat kemudian ditampilkan oleh para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan BUMD Kabupaten Purbalingga.

“Soedirman Fashion Street melibatkan Afdega mereka menyiapkan baju sebanyak 280 potong yang dikerjakan 12 anggotanya sehingga masing-masing mengerjakan 23 baju dalam waktu 10 hari,” kata  Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Purbalingga, Drs Agus Winarno MSi. 

Dalam prosesnya dibutuhkan kain batik sebanyak 350 potong yang dibuat oleh 20 sentra batik se-Purbalingga secara merata. Melibatkan 250 orang pembatik. Desain Motif Batik Soedirman ini akan dilombakan dan dinilai oleh Juri.

“Desain pemenang akan dilaunching oleh Bupati sebagai seragam resmi Pemkab Purbalingga yang nantinya wajib dikenakan karyawan ASN dan BUMD. Dianjurkan juga dikenakan pelajar dan karyawan karyawati perusahaan swasta di Purbalingga,” katanya.

Ia menyebut, filosofi Soedirman Fashion Street merupakan bagian dari upaya keberpihakan untuk meneladani bagaimana menggunakan produk asli UMKM lokal. Selain itu juga bagian dari gerakan Cinta Buatan Indonesia.

“Jangan sampai kebijakan keberpihakan yang diambil oleh Pemkab Purbalingga dimanfaatkan oleh pihak lain,” katanya.

Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM menyampaikan, Soedirman Fashion Street ini dalam rangka launching batik motif Soedirman. Nantinya batik ini akan wajib digunakan sebagai seragam ASN Pemkab Purbalingga.

“Nantinya ke depan kita akan sosialisasikan kepada jajaran ASN Pemkab Purbalingga dimana setiap hari Kamis menggunakan seragam batik lokal, kita wajibkan mengenakan batik motif Soedirman ini,” katanya.

Bupati menuturkan, kegiatan ini bertujuan untuk mendorong memotivasi pembatik dan fashion desainer untuk terus berkarya. Sedangkan Jenderal Soedirman dijadikan tema utama, hal ini mengingat Pahlawan Nasional yang satu ini lahir di Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga.

“Tentu hal ini menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Purbalingga. Sedangkan bentuk kebanggaan, kita dedikasikan dalam batik motif Soedirman ini untuk beliau. Mudah Mudahan Jenderal Soedirman akan terus dikenang jasa dan perjuangannya, dan yang masih sehat diberi kekuatan untuk melanjutkan perjuangannya,” katanya.

Akhir acara Soedirman Fashion Street juga diumumkan pemenang lomba. Untuk penampil terbaik, Juara I RSUD Goeteng Taroenadibrata, Juara II Perumdam Tirta Perwira dan Juara III DPUPR. Pembatik terbaik, Juara I Sentra Batik Koko Tio Penambongan (dikenakan oleh Sekretariat DPRD), Juara II Sentra Batik Desa Metenggeng dan Pekiringan (dikenakan oleh BPR BKK), Juara III Sentra Batik Desa Selabaya dan Mewek (dikenakan Bakeuda). Desain mode pakaian terbaik diraih oleh Juara I Siswati, Juara II Zul Mustofa dan Juara III Saini.