PURBALINGGA – Pemerintah Kabupaten Purbalingga di bawah kepemimpinan Bupati Dyah Hayuning Pratiwi dan Wakil Bupati Sudono terus berusaha mempercepat pertumbuhan dan pemerataan ekonomi. Caranya, dengan mendorong simpul-simpul perekonomian utamanya industri pengolahan dan manufaktur, pertanian, perdagangan, jasa, pariwisata, UMKM dan ekonomi kreatif.
“Semuanya dengan tetap berorientasi pada kemitraan, pengembangan potensi lokal serta didukung penciptaan iklim usaha yang kondusif untuk pengembangan usaha, investasi dan penciptaaan lapangan kerja,” ujar Bupati Tiwi, Jumat (01/03/2024).
Oleh karena itu, berbagai macam program pemulihan ekonomi terus digenjot dalam 3 tahun kepemimpinan Tiwi-Dono. Data dan fakta yang ada menunjukan pembangunan di sektor perekonomian cukup berhasil.
“Alhamdulilah pertumbuhan ekonomi terus meningkat dan realisasi investasi terus naik yang menunjukan iklim investasi di Purbalingga semakin menarik,” imbuh Bupati Tiwi.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukan pertumbuhan ekonomi pada 2021 meningkat menjadi 3,19 % dari sebelumnya pada 2020 sempat minus akibat pandemi covid 19. Pada 2022, angka pertumbuhan ekonomi naik menjadi 5,41 %, lebih tinggi capaian provinsi dan nasional 5,31 %.
Berikutnya, realisasi investasi terus meningkat dari Rp. 1.462 triliun di 2021 menjadi Rp. 1.499 triliun pada tahun 2022 dan Rp. 1,535 triliun pada 2023. “Realisasi Investasi 2023 naik 2,36% jika dibandingkan tahun sebelumnya. Kita terus memberikan kemudahan perizinan agar investor tertarik menanamkan modalnya di Purbalingga,” ujarnya.
Indikator perekonomian yang membaik tentunya tak lepas dari berbagai macam program yang telah diluncurkan. Untuk stimulan perekonomian, ada program subsidi bunga yang digelontorkan sebesar Rp. 200 juta untuk 697 pelaku UMKM, juga bantuan permodalan berupa hibah untuk 96 kelompok usaha sebesar Rp. 2,042 milyar, ada kredit murah bekerja sama BUMD Perbankan juga bantuan pelatihan UMKM untuk 450 orang dengan anggaran 557 juta.
Pemerintah juga memiliki program road show pemulihan ekonomi yang dilaksanakan di setiap kecamatan. Dalam event tersebut setiap desa memamerkan dan memasarkan produk unggulannya, juga diberikan materi mengenai literasi keuangan dan sekaligus sosialisasi program pemerintah di bidang perekonomian.
Untuk menunjang pengembangan ekonomi rakyat, pemerintah juga membangun fasilitas seperti pengembangan kawasan Purbalingga Food Center (PFC), Pasar Rakyat Badog Bancar dan rehabilitasi pasar kabupaten juga revitalisasi pasar desa. Selain itu, tersedia kemudahan perizinan membuat investor tertarik untuk menanamkan modalnya di Purbalingga.
Selanjutkan, pembangunan sektor pertanian ada bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang diberikan untuk kelompok tani. Ada juga Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP) seluas 1.675 hektar dan Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) sebanyak 50 ekor sapi terfasilitasi.
Kemudian, dalam rangka pengembangan ekonomi kreatif menjadi fokus pemerintah dilaksnakan beragai event sekaligus untuk memfasilitasi hasil kreasi, seni dan budaya. Di antaranya, Festival Gunung Slamet (FGS) yang memasuki gelaran ke #6 merupakan event tahunan berskala nasional yang digelar di Desa Wisata Serang, Amazing Golaga festival (AGF), Purbalingga Berkebaya dan lainnya.
Related posts
Error: No posts found.
Make sure this account has posts available on instagram.com.
Youtube
Kategori
- Ekonomi (111)
- Keagamaan (190)
- Kesehatan (114)
- Lingkungan (36)
- Masyarakat (822)
- Pemerintahan (449)
- Pendidikan (74)
- Uncategorized (12)
- Wisata & Kuliner (28)