PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) meminta Satgas Penanganan Covid-19 mempersiapkan gedung eks SMPN 3 Purbalingga menjadi tempat isolasi. Kebijakan itu diambil untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah penderita Covid-19.
“Kita bersiaga saja. Jika memang ruangan isolasi penuh baik di rumah sakit atau isolasi mandiri tidak memungkinkan. Makanya gedung eks SMPN 3 Purbalingga yang saat ini tidak digunakan, akan kita siapkan menjadi tempat isolasi terpusat,” katanya, Rabu (23/6/2021).
Tiwi menyampaikan kasus Covid-19 di Purbalingga cukup mengkhawatirkan. Meskipun zonasi Covid masih oranye, namun sudah terjadi peningkatan signifikan kasus Covid dalam beberapa hari terakhir ini. Sementara tingkat keterisian rumah sakit untuk penanganan Covid juga semakin penuh. Bupati juga menyebut, peningkatan kasus ini merupakan gelombang kedua, setelah sebelumnya menurun.
“Saat ini ada 160 orang yang dirawat di rumah sakit, dan 587 orang menjalani isolasi mandiri. Kasus Covid yang meninggal dunia juga naik dan secara kumulatif sudah mencapai 300 orang. Angka kematian sekitar 4,36 persen,” terangnya.
Dikatakan, klaster Covid terbesar adalah klaster hajatan, kemudian disusul perkantoran termasuk tenaga kesehatan, klaster rumah ibadah, klaster perpisahan sekolah dan bepergian ke luar kota.
“Kami meminta kepada seluruh masyarakat Purbalingga untuk menaati PPKM Mikro mulai 21 Juni hingga 28 Juni 2021, termasuk didalamnya tidak melakukan hajatan lebih dahulu, penutupan tempat wisata. Untuk sekolah yang akan melakukan perpisahan sementara untuk ditunda dulu,” imbuhnya. (TII)
Related posts
Error: No posts found.
Make sure this account has posts available on instagram.com.
Youtube
Kategori
- Ekonomi (111)
- Keagamaan (190)
- Kesehatan (114)
- Lingkungan (36)
- Masyarakat (822)
- Pemerintahan (449)
- Pendidikan (74)
- Uncategorized (12)
- Wisata & Kuliner (28)