PURBALINGGA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga di bawah kepemimpinan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi atau akrab disapa Bu Tiwi menghibahkan aset tanahnya kepada Institut Agama Islam negeri (IAIN) Purwokerto, Jumat (25/9) di Pendopo Dipokusumo. Hibah tanah ini dalam rangka mendukung transformasi IAIN Purwokerto menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Saifuddin Zuhri (SaiZu).

Rektor IAIN Purwokerto, KH Moh Roqib MAg menyebut, penghibahan ini merupakan kebijakan luar biasa berarti bagi IAIN Purwokerto, kebijakan untuk mengukir sejarah. Bu Tiwi dinilai sebagai pemimpin yang memiliki wawasan prospektif ke depan, tidak hanya di dunia akan tetapi di akhirat.

“Saya pikir semua orang sudah paham bagaimana kita berpartisipasi kemudian memiliki makna kesejarahan panjang. Gampangnya pada periode kepemimpinan Bu Tiwi telah ditulis dalam tinta emas ada satu upaya untuk peningkatan kualitas SDM, kualitas bangsa Indonesia khsusunya di Kabupaten Purbalingga dan sekitarnya,” imbuhnya dalam sambutan.

Adapun transformasi dari IAIN menjadi UIN merupakan tuntutan mengintegrasikan keilmuan dengan Islam, sehingga Islam tidak dikotomi, akan tetapi menjadi satu kesatuan dengan ilmu umum. Oleh karenannya dibutuhkan satu lahan yang cukup pengembangan lembaga pendidikan integrasi keilmuan tersebut.

“Proses untuk meningkatkan konsep integrasi keilmuan yang benar-benar sesuai maka agama Islam dengan ilmu sosial, eksakta berada dalam satu bingkai universitas, dimana di dalamnya saling sapa saling menguatkan keilmuan satu dengan yang lain,” katanya.

Tanah yang dihibahkan Pemkab Purbalingga pada IAIN Purwokerto dibagi menjadi 2 wilayah, yakni di Kelurahan Karangsentul, Kecamatan Padamara dan Desa Karangjengkol, Kecamatan Kutasari. Total luas tanah yang diberikan yakni 170.702 meter persegi dengan nilai Rp 2,49 miliar.

Rencana yang akan dibangun di Purbalingga ada Fakultas Psiokogi dan Industri Kreatif yang ramah dengan milenial. “Ketika sudah tertata lagi, juga sambil mengembangkan program pendidikan terkait pertanian, pariwisata yang ada di Karangjengol sehingga matching dengan program Pemkab Purbalingga yang getol menciptakan kreasi baru pemanfaatan lahan di Gunung Slamet sehingga Perguruan Tinggi ini memiliki fungsi edukasi juga rekreasi spiritual,” katanya.

Bu Tiwi mengatakan upaya Pemkab Purbalingga untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) salah satunya yakni menarik perguruan-perguruan tinggi untuk bisa berdiri di Purbalingga. Oleh karenannya ia menyambut baik rencana IAIN Purwokerto  yang akan bertransformasi UIN di Purbalingga.

“Hibah ini adalah komitmen kami dalam rangka untuk meningkatan IPM dan peningkatan derajat pendidikan di Kabupaten Purbalingga,” katanya.

Ia menjelaskan, tanah yang dihibahkan telah melalui proses survey dan kajian termasuk peruntukan yang sesuai dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Disepakati, selain di Kelurahan Karangsentul, dipilih juga lahan di Desa Karangjengkol yang berada di lereng Gunung Slamet.

“Kita juga memilih Karangjengkol dengan tujuan untuk membuka keramaian baru di sana,” ungkapnya.

Baru-baru ini, Bu Tiwi bersama dengan PD Muhammadiyah Purbalingga akan merintis pendirian Politeknik Muhammadiyah Purbalingga. Ketua PD Muhammadiyah Purbalingga, Ali Sudarmo dengan Bu Tiwi telah melaksanakan penandatanganan MoU surat rekomendasi pendirian Poltekkes Muhammadiyah pada Selasa (15/9) di halaman parkir RSU PKU Muhammadiyah Purbalingga.

“Tidak hanya dukungan tapi pemerintah juga siap berikan hibah lahan terhadap pembangunan Politeknik Muhammadiyah. Karena apapun, ini adalah untuk kemaslahatan umat,” tutur Bu Tiwi. (*)