PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengingatkan pentingnya peran Pos Pelayanan Terpadu (Poyandu) balita dan ibu hamil dalam intervensi penurunan stunting. Ia berpesan agar para kader kesehatan yang bertugas dalam 5 meja alur pelayanan di Posyandu dapat melaksanakan perannya sebaik mungkin.

“Di posyandu terdapat 5 meja yaitu : 1) pendaftaran, 2) pengukuran tinggi badan dan berat badan, 3) pencatatan, 4) penyuluhan gizi, dan 5) pelayanan kesehatan,” kata Bupati Tiwi dalam kegiatan gerakan masyarakat hidup Sehat (Germas) Puskesmas Kecamatan Kejobong di Lapangan Desa Lamuk, Kecamatan Kejobong, Kamis (11/7/2024).

Ia menambahkan, kader posyandu sebagai penggerak posyandu selain bertugas pada pengelolaan lima meja posyandu, juga mengingatkan masyarakat jadwal posyandu, menghimbau ibu hamil dan orang tua balita agar datang ke posyandu untuk memantau status gizi dan kesehatan. Bupati menekankan, agar Dinas Kesehatan maupun Puskesmas terus menjalin sinergitas dengan kader kesehatan/posyandu dalam menangani mereka yang terdeteksi stunting.

“Kami mengucapkan terima kasih, atas kontribusi dharma bhakti kerja keras tulus ikhlas para kader kesehatan yang telah bantu pemerintah mensukseskan program di bidang kesehatan. Sehingga angka kematian ibu (AKI) di Kecamatan Kejobong ini masih Nol dan stunting bisa terus diturunkan dari 16 % menjadi 13 %,” katanya.

Untuk memberi semangat para kader kesehatan di Kecamatan Kejobong, Bupati Tiwi membagikan doorprize bagi mereka yang beruntung dalam undian dan menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar kesehatan. Pada Germas kali ini diserahkan pula penghargaan bagi desa dengan progres penurunan stunting terbaik kepada Desa Lamuk, penghargaan kepada kader kesehatan terbaik, penyerahan sertifikat kompetensi kader posyandu, penghargaan kader tergiat input e-PPBGM, penghargaan PSN tergiat, penghargaan Desa Sehat Mandiri terbaik kepada Desa Bandingan. Diserahkan juga bantuan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita, dan bantuan RTLH dari Baznas.

Kepala Puskesmas Kejobong, Waryanto mengungkapkan capaian kesehatan di wilayah Kerja Puskesmas Kejobong tahun 2024 ini yakni AKI nol kasus, Angka Kematian Bayi (AKB) 2 kasus. Kasus stunting terdapat penurunan signifikan dari 16% menjadi 13,1%.

“Selain kesehatan badan, kita juga fokus terhadap kesehatan jiwa. Alhamdulillah di Kecamatan Kejobong kami berhasil mengobati 209 pasien gangguan jiwa, mungkin ini tertinggi di Purbalingga. Bahkan FKD (Forum Kesehatan Desa) Bandingan sudah memberikan support kepada ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa),” katanya.

Ia juga mengapresiasi Program Pemkab Purbalingga yang sangat membantu masyarakat di bidang kesehatan yakni Universal health Coverage (UHC). Berkat program tersebut setiap masyarakat tidak mampu tidak lagi bingung jika ingin berobat ke RSUD tanpa memikirkan soal biaya.