PURBALINGGA – Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) menargetkan angka kemiskinan di Kabupaten Purbalingga bisa turun. Hal ini disampaikan oleh Bupati Tiwi saat Rakor Pengentasan Kemiskinan di Ruang Rapat Bupati, Kamis (2/6/2022).

Bupati Tiwi mengatakan dalam rangka pengentasan kemiskinan ada lima program inovasi yang akan dilakukan oleh pemerintah. Program inovasi yang akan dilakukan meliputi pendampingan OPD di 62 Desa Merah, Roadshow Terintegrasi dalam rangka Pemulihan Ekonomi, Bupati Tilik Desa, Pemberdayaan PKRT dan CSR.

“Prinsipnya pemerataan agar program-program ini bisa dirasakan manfaatnya bagi masyarakat yang membutuhkan,” kata Bupati Tiwi.

Bupati Tiwi menegaskan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga serius dalam penanggulangan kemiskinan. Dalam arahannya, Bupati menjelaskan tentang data kemiskinan yang ada saat ini membutuhkan pembaharuan data sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan.

“Jadi jangan sampai warga yang sudah dianggap mampu masih masuk data orang miskin, perlu dicek kembali agar bantuan yang diberikan betul-betul tepat sasaran,” ujarnya.

Bupati menerangkan ada PKRT yang bisa diberdayakan untuk membantu mengecek dan melihat langsung kondisi warganya. Kalau ada masyarakat yang dianggap sudah mampu dikeluarkan dari data dan mengusulkan nama orang yang kurang mampu serta belum tersentuh bantuan dari pemerintah.

“Ada juga program BLT DD ini diprioritaskan untuk mereka yang tidak mampu dan tidak tersentuh program bantuan yang bersumber dari Pemerintah Pusat,” terang Bupati Tiwi.

Bupati menginginkan adanya pemerataan bantuan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat tidak mampu. Oleh karena itu, Bupati Tiwi menekankan pentingnya verifikasi data masyarakat tidak mampu di Kabupaten Purbalingga agar dilakukan dengan baik.

“Data masyarakat tidak mampu yang ada harus diintegrasikan antar OPD agar bantuan yang digelontorkan tepat sasaran. Karena prinsipnya pemerataan agar berefek pada penurunan angka kemiskinan,” tuturnya.