PURBALINGGA – Sebanyak 200 UMKM Purbalinga mendapatkan kredit bunga rendah dari program Coorporate Sosial Responsibility (CSR) dari Pertamina. Kredit sebesar Rp 5 juta itu berjangka waktu 3 tahun dengan jasa administrasi menurun hanya 3 persen per tahun.

Total, dengan penerima 200 UMKM, sebanyak Rp 1 milyar dana program kemitraan Pertamina digelontorkan untuk Purbalingga.

“Jadi, dengan pinjaman Rp 5 juta, maka rata-rata angsurannya hanya sekitar Rp 150 ribu-an per bulan,” ujar Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Refinery Unit IV Cilacap, Hatim Ilwan saat penandatanganan pencairan kredit di Griya UMKM Purbalingga, Rabu (02/12).

Pencairan kredit bunga lunak bagi UMKM tersebut merupakan usulan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi kepada Pertamina yang ditindaklanjuti dengan Memorandum of Understanding (MoU) di Pendopo Dipokusumo pada 20 September 2020.

Lebih lanjut, Hatim menyebutkan dana kredit bunga rendah bagi UMKM bersumber dari laba perusahaan yang dipisahkan dan disalurkan melalui pinjaman modal bergulir. “Fokusnya pada bantuan permodalan UMKM,“ ujarnya. Hal itu, kata dia, selaras dengan tugas dan fungsi BUMN untuk turut serta membantu UMKM.

Pertamina menggandeng Pemkab Purbalingga lantaran dinilai sudah memberikan perhatian yang tinggi terhadap pelaku UMKM. Para pelaku UMKM di Purbalingga mudah untuk dibina karena sudah tergabung dalam paguyuban yang sudah tercatat di Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Purbalingga. “Pemkab Purbalingga sudah memiliki data lengkap para UMKM-nya,” jelasnya.

Selain itu, dengan menggandeng pihak Dinas Koperasi dan UKM, diharapkan pembayaran cicilan para mitra dapat terpantau lebih ketat.

Program ini merupakan kali pertama yang dilakukan Pertamina Kilang Cilacap di Purbalingga. Hal ini seiring dengan perluasan wilayah penyaluran Program Kemitraan yang menjadi tanggung jawab RU IV. “Tidak hanya Cilacap, saat ini wilayah penyaluran meliputi kabupaten eks-Karesidenan Banyumas, yakni Banjarnegara, Banyumas dan Purbalingga,” ujar Hatim.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Purbalingga Budi Susetyono menyambut baik program tersebut. Menurutnya, program dari Pertamina sejalan dengan program yang telah dilaksanakan oleh pemerintah daerah.

“Ini inline dengan program kami bagaimana membantu akses permodalan bagi pelaku UMKM,” katanya.

Program tersebut, imbuh Budi, juga menjadi angin segar ditengah badai pandemi Covid – 19 yang juga menimpa UMKM. Bantuan permodalan dengan biaya murah bisa menjadi daya ungkit untuk membangkitkan para pelaku UMKM.

“Kita berharap UMKM penerima kredit bisa meningkatkan volume usahanya sehingga berikutnya bisa naik kelas,” katanya.

Budi berpesan kepada pelaku UMKM penerima bantuan kredit lunak untuk menggunakannya dengan baik serta disiplin dalam mengembalikan pinjaman.

Sementara itu, Faris Anggun Setyawan, koordinator penerima kredit yang juga Ketua Payuyuban Pedagang Ahad Pagi GOR Guntur Darjono mengungkapkan kredit lunak tersebut sangat bermanfaat bagi UMKM. Apalagi, di tengah situasi pandemi corona seperti saat ini.

“Saat ini banyak UMKM yang kesulitan modal. Kredit ini jasanya sangat mudah dan ini sangat membantu permodalan bagi UMKM untuk bangkit di tengah pandemi,” katanya.

Faris berharap program tersebut bisa berkelanjutan dan UMKM yang mendapatkan kredit lunak bisa bertambah banyak. (*)