PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menghadiri Musyawarah Daerah (Musyda) Ke-14 Nasyiatul ‘Aisyiyah Purbalingga. Ia berpesan agar organisasi yang beranggotakan perempuan muda Muhammadiyah ini semakin menguatkan peran perempuan dalam pembangunan di Kabupaten Purbalingga.

“Kami berharap program kerja yang akan dibuat bisa selaras dengan program pemerintah daerah, untuk kita bersama-sama membangun Purbalingga yang lebih baik dan meningkatkan derajat perempuan-perempuan di Purbalingga agar bisa lebih berdaya, lebih berkontribusi terhadap bangsa dan negara,” kata Bupati Tiwi saat membuka Musyda Nasyiatul ‘Aisyiyah Purbalingga, Sabtu (7/10/2023) di meeting room Braling Grand Hotel.

Bupati menyebut Nasyiatul ‘Aisyiyah memiliki peran besar dalam mendidik anak dalam keluarga, maka arus membekali diri dengan pengetahuan yang matang. Perempuan yang hebat maka tentu akan menghasilkan generasi yang hebat

Bupati juga menaruh harapan agar Nasyiatul ‘Aisyiyah bisa membantu memulihkan problem-problem perempuan yang kerap terjadi sekarang ini. “Salah satunya kasus kekerasan terhadap perempuan di rumah tangga, termasuk pelecehan seksual. Kita sebagai perempuan kalau kita care ya kita harus bangkit untuk mengatakan tidak terhadap perlakuan-perlakuan tersebut,” katanya.

Problem pada perempuan selanjutnya yang harus dicarikan solusi, yaitu masih adanya paradigma perempuan tidak perlu berpendidikan tinggi dan diarahkan untuk menikah atau bekerja. Hal ini menyebabkan angka partisipasi sekolah pada perempuan jadi lebih rendah.

“Di bidang kesehatan kita masih ada problem stunting dan kasus kematian ibu/bayi. Salah satu penyebabnya adalah adanya pernikahan dini dimana organ reproduksinya belum siap,” katanya.

Bupati mendorong agar perempuan-perempuan di Purbalingga memanfaatkan akses yang diberikan pemerintah. Mulai dari pelatihan keterampilan kerja/UMKM, dan pembiayaan/modal kerja.

“Saya berharap Nasyiatul ‘Aisyiyah bersama pemerintah bisa bersama sama mencarikan solusi dari permasalahan yang saya sebutkan tadi. Sehingga secara bertahap bisa dientaskan,” katanya.

Ketua Nasyiatul ‘Aisyiyah Purbalingga, Janisah mengungkapkan Nasyiatul ‘Aisyiyah juga mencoba berperan mencerahkan peradaban terutama dalam lingkup perempuan dan anak. Pihaknya juga membantu mewujudkan ramah perempuan dan anak melalui pendidikan isu pranikah, kewirausahaan, advokasi perempuan dan anak serta kesehatan.

“Untuk periode ini program unggulan kami adalah Nasyiatul ‘Aisyiyah dalam pelayanan remaja sehat milik Nasyiatul ‘Aisyiyah atau PASHMINA baik usia SD maupun remaja agar mereka siap secara fisik, psikis dan spiritual saat memasuki usia pubertas,” katanya.

Untuk diketahui Musyda Nasyiatul ‘Aisyiyah kali ini mengambil tema “Nyala Daya Perempuan Purbalingga Menuju Peradaban”. Diselenggarakan juga seminar keperempuanan, serta launching buku Antologi Puisi karya Nasyiatul Aisyiyah Purbalingga dengan judul ‘Andaikan Tiada Cinta’.