PURBALINGGA – Angka Kasus Covid-19 di Kabupaten Purbalingga kembali meningkat. Hingga hari ini terhitung ada 23 kasus covid-19 dengan rincian 7 dirawat dan 16 menjalani isolasi mandiri.

Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) mengatakan meningkatnya kasus covid-19 perlu menjadi perhatian bersama. Bupati Tiwi menyoroti terkait dengan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang sudah mulai 100 persen.

“Monitoring PTM perlu menjadi perhatian bersama. Seperti hasil rapat dengan jajaran Forkopimda beberapa waktu yang lalu paling tidak ada pengambilan sampel 10 atau 20 anak, untuk memonitor anak-anak semuanya sehat,” kata Bupati Tiwi menindaklanjuti Rakor Bersama Gubernur Jawa Tengah terkait Penanganan Covid-19 Jawa Tengah di Pringgitan Pendopo Dipokusumo, Senin (31/1/2022).

Selain PTM, Bupati juga mengimbau terkait dengan kegiatan sosial kemasyarakatan. Hal ini perlu menjadi perhatian bersama dan perlu diaktifkan kembali satgas covid-19 di tingkat kecamatan maupun kabupaten.

“Terkait dengan izin kegiatan sosial kemasyarakatan terutama yang massanya banyak mencapai ratusan ataupun ribuan, disesuaikan juga dengan kapasitas tempat kegiatannya,” ujarnya.

Selain itu, Bupati Tiwi juga meminta agar Satgas Jogo Tonggo di setiap desa kembali diaktifkan. Hal tersebut guna mengantisipasi melonjaknya kasus covid-19 di Kabupaten Purbalingga.

“Nanti diagendakan vidcon dengan Kepala Desa untuk antisipasi lonjakan kasus covid-19 dan pengaktifan kembali satgas Jogo Tonggo,” terang Bupati Tiwi.

Bupati menambahkan perlu antisipasi untuk klaster perkantoran, melihat kasus sebelumnya yang cukup banyak. Masing-masing OPD dipersiapkan dengan baik protokol kesehatan di lingkungan kantornya.

“Jangan sampai protokol kesehatan diabaikan, kalau ada yang bergejala diarahkan untuk mengikuti swab. Dan rekan-rekan ASN di masing-masing OPD dipastikan untuk mendapatkan vaksin booster atau dosis ketiga,” pungkasnya.

Mengenai peningkatan jumlah kasus aktif, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Purbalingga dr Jusi Febrianto mengatakan kondisi tersebut disebabkan berbagai hal. Termasuk mulai longgarnya penerapan protokol kesehatan (prokes). Guna mengantisipasi lonjakan tersebut pihaknya terus melaksanakan vaksinasi secara masif.

“Ini merupakan salah satu cara untuk menekan penularan Covid 19. Termasuk vaksinasi ketiga atau booster untuk mengantisipasi serangan varian Omicron,” terangnya.

Data dari Dinkes Purbalingga menyebutkan vaksinasi dosis pertama di Kabupaten Purbalingga cakupannya sudah mencapai 88, 30 persen. Jumlah warga yang mendapatkan vaksinasi dosis pertama sebanyak 687.643 orang. Sedangkan dosis kedua sudah mencapai 67,88 persen dengan warga tervaksin sebanyak 528.589 orang.

“Vaksinasi dosis ketiga cakupannya baru 1,75 persen. Warga yang divaksin ketiga baru 13.631 orang. Kami terus menggiatkan pelaksanaan vaksinasi. Terutama kepada lansia, anak serta warga yang rentan terhadap penularan Covid-19,” katanya.