PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi membeberkan mengapa sebagai masyarakat tidak boleh Golput (tidak memberikan hak suara) dalam Pilkada. Menurut Bupati, Golput berarti tidak ikut memberi kontrol atas pemerintah.

“Kalau adek-adek masih punya aspirasi untuk pemerintah atau punya harapan kebijakan pemerintah yang pro anak sekolah/anak muda, masih berharap bantuan dari pemerintah, syaratnya cuma satu. Gunakan hak pilih kita,” kata Bupati Tiwi dalam acara Bupati Mengajar di SMA Negeri 1 Bukateja, Selasa (27/8/2024).

Ia melanjutkan, menggunakan hak pilih dalam Pilkada juga mencegah terpilihnya pemimpin yang tidak sesuai. Oleh karena itu satu suara yang diberikan dalam Pilkada 2024 ini akan sangat menentukan nasib 5 tahun mendatang untuk Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Purbalingga yang lebih baik.

Dengan memberikan hak suaranya, mereka bisa memberikan masukan dan pemikiran kepada pemerintah agar direalisasikan. 

“Adek-adek ke depan pengin ngga misalnya pemerintah punya program kuliah gratis?. Kalo sekiranya kita masih punya aspirasi yang perlu diperjuangkan, caranya cuma satu, ikut gunakan hak suara kita. Saya ngga pengen pemilih pemula di sini Golput kita harus datang ke TPS untuk gunakan hak suara kita,” katanya.

Selain memberikan edukasi politik, Bupati Tiwi juga memberikan motivasi kepada para siswa. Seperti menyerukan arti penting pendidikan bagi generasi muda. Selain itu juga kiat-kiat untuk meraih cita-cita. Bupati juga membagi-bagikan hadiah kepada siswa yang cermat menjawab setiap tantangan pertanyaan seputar sejarah Indonesia dan politik.

Untuk diketahui, kegiatan Bupati Mengajar juga simultan dengan kegiatan lain, seperti : jemput bola perekaman data kependudukan untuk pembuatan KTP, sosialisasi bahaya Narkoba oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Purbalingga dan sosialisasi Pilkada Serentak oleh KPU Purbalingga. 

Kepala SMA Negeri 1 Bukateja, Purwito menjelaskan saat ini di SMA Negeri 1 Bukateja terdapat 1058 murid, dengan 51 guru dan 20 karyawan. Jumlah pelajar yang melanjutkan ke perguruan tinggi melalui jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) selalu meningkat.

“Tahun 2022 ada 10 yang lolos SNBP dan tahun 2023 naik jadi 25 dan tahun 2024 alhamdulillah naik jadi 34,” katanya.

Terkait kegiatan Bupati Mengajar, Purwito mohon agar Bupati memberikan motivasi dalam prestasi dan kehidupan bernegara. Sebagian murid sudah berusia 17 tahun sehingga sudah memiliki hak pilih dalam pesta demokrasi Pilkada Serentak. “Maka murid kami harus cerdas dalam berpolitik agar jadi pemilih yang baik,” katanya.