PURBALINGGA – Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) bersama dengan Pemerintah Desa Kasih, Kecamatan Kertanegara melaksanakan kegiatan Padat Karya Tunai Desa (PKTD) yakni penanaman bibit pohon jambu kristal merah dengan memberdayakan Pemuda Tani setempat, Minggu (9/5). Pemuda Tani yang tergabung dengan nama Surya Muda sebanyak 50 orang dipekerjakan untuk menanam 2000 bibit pohon Jambu Kristal Merah di tanah desa seluas 2 hektar. 

Bupati Tiwi mengatakan padat karya tunai desa merupakan program yang dicanangkan pemerintah pusat yang harus disukseskan bersama. Bahkan pemuda tani yang terlibat merupakan mereka yang sebelumnya kehilangan pekerjaan pasca covid-19.

“Semoga kegiatan ini menginspirasi desa-desa yang lain di Purbalingga sehingga padat karya tunai desa bisa terus dilaksanakan dan digulirkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,” katanya. 

Terkait dengan aspirasi Pemuda Tani Surya Muda di bidang pertanian, Bupati siap membantu memfasilitasi melalui Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga. Termasuk jika ada jalan usaha tani yang perlu dibangun Pemkab Purbalingga siap mmembantu.

“Termasuk saya berjanji di anggaran perubahan kelompok Pemuda Tani Surya Muda akan mendapatkan dana stimulan dari Pemkab Purbalingga,” ungkapnya.

Sementara itu, terkait dengan usulan pembangunan sumur bor untuk pertanian, realisasinya akan dikawal langsung oleh Karseno selaku Anggota DPRD Kabupaten Purbalingga dari dapil setempat. Bupati berpesan agar masyarakat Desa Kasih tetap semangat dan terus berjuang dan bergerak untuk memajukan Purbalingga.

Kepala Desa (Kades) Kasih, Supriyadi mengatakan kegiatan ini berawal dari para pemudik perantauan Desa Kasih yang pada awal pandemi lalu jadi pengangguran. Namun kemudian mereka bangkit dan bergerak membentuk Pemuda Tani. 

“Melalui Dana Desa (DD) 2021 kami anggarkan padat karya tunai untuk memberi pekerjaan mereka yang sudah kehilangan pekerjaan, kami pilih pertanian karena hanya bertani yang bisa mereka lakukan untuk memajukan ekonomi,” katanya. 

Desa Kasih menganggarkan sebesar Rp 200 juta untuk kegiatan padat karya tunai ini. Sebanyak Rp 100 juta diantaranya untuk belanja barang dan Rp 100 juta untuk para pekerja. Supriyadi berharap agar Bupati turut mendorong kegiatan ini lancar dan sempurna, tentunya dengan fasilitasi alat pertanian, salah satunya traktor. 

“Di sini tanahnya tadah hujan, jadi membutuhkan sumur bor untuk penyiraman ketika menghadapi musim kemarau,” katanya. (*)