PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) menghadiri undangan dari masyarakat Desa Limbangan, Kecamatan Kutasari untuk melakukan peletakan batu pertama Masjid Baitussalam yang berada di RT 8 RW 4, Sabtu (15/5/2021). Pada kesempatan tersebut, Bupati Tiwi menyerahkan bantuan kepada perwakilan dari panitian pembangunan masjid guna mempercepat proses pembangunan.

“Agar target yang dicita-citakan oleh panitia penyelenggara yang berdasarkan informasi targetnya hanya tiga bulan mudah-mudahan Allah mudahkan dan semoga ini (bantuan, red) dapat membantu,” kata Bupati Tiwi, di lokasi pembangunan Masjid Baitussalam, Desa Limbangan, Kecamatan Kutasari.

Bupati Tiwi menambahkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga pada APBD Perubahan tahun 2021 akan memberikan bantuan berupa dana hibah untuk pembangunan masjid. Hal ini dilakukan agar pembangunan masjid cepat selesai, sehingga masyarakat Limbangan bisa segera memiliki masjid baru.

“Yang harapannya bisa meningkatkan semangat beribadah di masjid ini (Baitussalam, red) nantinya,” ujarnya.

Masjid Baitussalam sudah digagas oleh masyarakat setempat sejak tahun 2018 yang akan berdiri di atas tanah wakaf milik Keluarga Ibu Weni. Bupati Tiwi mengapresiasi kegotong-royongan masayrakat yang sengkuyung ikut berkontribusi dalam pembangunan masjid.

“Gotong-royong masyarakat ini luar biasa, mudah-mudahan niak baik yang sduah diberikan ini dicatat oleh Allah sebagai amal ibadah dan pembangunan masjid dilancarkan, dimudahkan dan diridhoi oleh Allah,” ungkap Bupati Tiwi.

Ketua Panitia Pembangunan Masjid Baitussalam, Ust Dirsan mengungkapkan, Masjid Baitussalam sebelumnya telah ada dan dibangun 30 tahun yang lalu dengan material seadanya oleh para pendahulu setempat. Namun seiring berjalannya waktu, masjid semakin rapuh dan ketika direhab justru bangunan menjadi rapuh.

“Oleh karenanya tahun 2018 kita niatkan rehab total. Kita bertahap menghimpun donasi warga, hingga 2020 terkumpul Rp 96 juta,” katanya.

Perolehan tersebut dirasa masih sangat jauh dari target Rencana Anggaran Belanja (RAB) yang dipatok yakni senilai Rp 370 juta. Namun dengan motivasi dan wejangan dari para tokoh agama, bahwa tidak ada istilah bangun masjid tidak selesai.

“Sehingga pada awal bulan Syawal ini kita beranikan mulai bangun. Akhirnya mulut ke mulut, medsos Alhamdulillah ada yang memberikan dukungan. Dan kami menargetkan 90 hari proses pembangunan bisa selesai,” ungkapnya.

Masjid ini akan dibangun dengan luas mencapai 16 x 16 meter persegi. Sebelumnya, jika penuh mampu memuat sekitar 100 jamaah, setelah jadi, nanti diperkirakan dapat memuat kurang lebih 200 jamaah. (*)