PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengajak para kader kesehatan Kecamatan Kalimanah untuk mengkampanyekan langkah-langkah Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Salah satunya untuk gemar memasukan buah dan sayur ke dalam menu makanan sehari-hari.

“Besok-besok harus sering-sering makan buah dan sayur. Siap apa siap?,” ajak Bupati Tiwi dalam kegiatan Germas yang diselenggarakan UPTD Puskesmas Kecamatan Kalimanah di lapangan Desa Karangsari, Jum’at (22/9/2023).

Menurutnya, meskipun gemar makan buah dan sayur merupakan hal kecil namun berdampak besar dalam kesehatan. Khususnya menghindari terkena penyakit tidak menular (PTM) seperti : serangan jantung, stroke, diabetes, kanker dan sebagainya.

Bupati juga mengingatkan untuk tidak menyepelekan PTM ini, sebab seringkali bisa mematikan. “Survei membuktikan, bahwa tingkat kematian tertinggi di Indonesia adalah disebabkan penyakit-penyakit tidak menular tapi mematikan. Penyakit yang banyak menimbulkan kematian di Indonesia adalah stroke. Biasanya stroke disebabkan tekanan darah tinggi karena pola makan tidak sehat,” katanya.

Ia menambahkan, penyebab kematian tertinggi nomor dua adalah serangan Jantung. Sepintas orang bisa terlihat sehat, namun tiba-tiba meninggal, setelah dicek ternyata terkena serangan jantung.

“Kenapa bisa seperti itu?, karena yang bersangkutan tidak pernah kontrol rutin ke dokter. Walaupun kondisinya sehat namun di dalamnya ada penyakit. Sehingga dalam Germas ada salah satu langkah yaitu cek kesehatan secara rutin,” katanya.

Bupati mengungkapkan ada 5 langkah Germas yang harus diterapkan masyarakat. Beberapa diantaranya : melakukan aktifitas fisik/olahraga, gemar makan buah dan sayur, istirahat yang cukup, mengurangi rokok dan cek kesehatan secara rutin.

Pada kesempatan ini, Bupati Tiwi juga mengingatkan kepada para kader kesehatan untuk gencar melakukan aksi cegah stunting. “Di Kalimanah angka stuntingnya sudah cukup baik 11,64% sudah di bawah rata-rata kabupaten. Tapi nderek titip untuk didorong dan disosialisasikan agar angka stunting di Kalimanah bisa turun hingga persentase satu digit,” katanya.

Untuk wilayah kerja Puskesmas Kalimanah tercatat masih ada 1 kasus kematian ibu dan 6 kasus kematian bayi tahun 2023 ini. Ia menghimbau agar para kader kesehatan untuk memberi perhatian lebih kepada setiap ibu hamil di desa masing-masing gar angka kematian ibu dan bayi (AKI/AKB) ini bisa ditekan.