PURBALINGGA – Puluhan ribu jamaah menghadiri gelaran Purbalingga Bersholawat bersama KH Mohammad Ali Shodiqin yang akrab dikenal Abah Ali Mafia Sholawat atau Gus Ali Gondrong bersama grup hadrohnya Semut Ireng. Sholawatan akbar ini diselenggarakan guna memeriahkan Hari Jadi Ke-193 Kabupaten Purbalingga.

Bupati Tiwi berharap kegiatan Purbalingga Bersholawat yang diselenggarakan bisa membawa keberkahan kepada seluruh masyarakat Purbalingga. “Hari jadi kali ini, usia Purbalingga sudah 193 tahun, usia yang sudah sangat sepuh. Oleh karena itu kita doakan Kabupaten Purbalingga terus dijaga dan dilindungi dari segala musibah dan bencana. Allah lindungi seluruh masyarakat Purbalingga sehingga tetap guyub rukun dalam kebersamaan,” harap Bupati Tiwi.

Tak lupa Bupati Tiwi memohon doa kepada seluruh masyarakat, agar para pemimpin di Purbalingga beserta jajarannya senantiasa diberikan kekuatan lahir dan batin guna mengemban amanah dengan baik. Ia juga berharap, pemerintah bisa terus seiring sejalan dengan para alim ulama dan tokoh masyarakat dalam membangun Purbalingga menjadi lebih baik lagi.

Menyinggung tentang tahapan Pemilu 2024 yang saat ini telah memasuki masa kampanye, Bupati Tiwi berpesan agar masyarakat tetap mengutamakan persatuan dan kesatuan. “Di dalam demokrasi, perbedaan pilihan itu adalah hal yang lumrah, leres nopo mboten? Akan tetapi jangan sampai perbedaan pilihan yang ada di tengah-tengah kita menjadikan kita saling gontok-gontokan dan bermusuhan,” tegas Bupati Tiwi.

Dalam tausiahnya, Gus Ali Gondrong mengajak warga Purbalingga untuk senantiasa melaksanakan dua hal penting dalam hidup, yakni bershalawat dan bertobat. Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Roudlotun Ni’mah Semarang ini, dua hal tersebut akan menyelamatkan manusia di dunia dan akhirat.

“Senakal-nakalnya kamu, tetaplah bershalawat agar hidupmu berkah dan tobatlah sebelum mati,” kata dia.

Gelaran Purbalingga Bershalawat dihadiri Ketua DPRD Purbalingga, Ketua Dekranasda, Anggora DPRD Provinsi Jateng, Kajari Purbalingga, dan sejumlah alim ulama dan tokoh masyarakat.

Jemaah yang hadir tak hanya diajak bershalawat bersama, tapi juga dihibur oleh penampilan penari sufi yang mengiringi setiap shalawat dilantunkan.