PURBALINGGA – Perbedaan yang ada jangan sampai menjadikan kita berbeda apalagi saling berjauhan sampai bermusuhan. Karena sejatinya perbedaan yang ada bisa menjadikan kita satu, Keluarga.
Pagi itu, Rabu (16/9) menjadi hari yang luar biasa terutama bagi Kabupaten Purbalingga yang dihadiri langsung oleh Habib Luthfi Bin Ali Bin Yahya selaku Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) RI. Ini memang bukan kali pertama beliau hadir di Purbalingga.
Kehadirannya disambut dengan hangat oleh Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) dan keluarga besarnya. Sekira pukul 7 pagi rombongan Habib Luthfi tiba di rumah dinas Bupati Purbalingga, di kompleks Pendopo Dipokusumo.
Kehangatannya langsung terasa ketika Bupati yang akrab disapa Tiwi memberikan salam dan mencium tangan Habib Luthfi layaknya memberi salam kepada orang tua sendiri. Begitupun dengan istri dan rombongannya yang lain disambut baik oleh keluarga Bupati Tiwi.
Rombongan yang baru saja tiba dari Pekalongan segera beristirahat dan berbincang-bincang dengan begitu akrabnya tanpa ada batasan jarak. Bu Tiwi tidak hanya dekat dengan Habib Luthfi tetapi juga dengan istri dan keluarga besarnya. Mereka duduk bersama, candaan bahkan gurauan berulang kali dilemparkan satu sama lain hingga tawa mereka pecah tak tertahankan.
Usai beristirahat sejenak, Habib Luthfi beserta Bu Tiwi bersama-sama menuju Kodim Purbalingga untuk bersiap melakukan kunjungan di tiga tempat ibadah bersama Habib Luthfi Bin Yahya. Selesai beramah tamah, rombongan segera menuju Gereja Santo Agustinus untuk memberikan pesan bagi umat kristiani dalam beragama, berbangsa dan bernegara.
Kemudian, silaturahmi dilanjutkan ke Masjid Agung Darussalam, masih dengan pesan yang sama agar bangsa kita jangan sampai terpecah belah agar terwujud persatuan dan kesatuan bangsa. Masih dalam rangkaian Silaturahmi Kebhinekaan, usai sholat dzuhur berjamaah rombongan segera bertindak ke lokasi selanjutnya Klenteng Hok Tek Bio.
Purbalingga memang terdiri dari beragam agama dan juga latar belakang yang berbeda. Bahkan tak sedikit keturunan Tionghoa yang tinggal di Purbalingga. Ini pun perlu digandeng bersama untuk mewujudkan Indonesia khususnya Purbalingga yang damai dan sejahtera tanpa membedakan agama satu dan yang lain ataupun etnis yang satu dengan yang lainnya.
Ketiga tempat ibadah selesai dikunjungi, dalam kunjungannya ada pesan penting yang disampaikan Habib Luthfi selaku Wantimpres RI dalam pidatonya.
“Benteng yang paling utama adalah Silaturahmi Kebhinekaan. Kita sebagai masyarakat sudah sepantasnya menjaga kebhinekaan demi kesatuan dan persatuan Indonesia. Meskipun berbeda, kita tetap satu, Indonesia,” ungkapnya.
Bupati Tiwi dalam sambutannya juga menyampaikan bangsa Indonesia merupakan bangsa yang berbhineka terdiri dari berbagai suku, agama, etnis, golongan, bahasa dan sebagainya.
“Begitupun dengan masyarakat Purbalingga yang heterogen ada berbagai suku, agama, golongan dan dari berbagai latar belakang yang berbeda,” kata Bupati Tiwi.
Begitu hangat dan begitu terasa pesan yang disampaikan oleh Ulama Besar Habib Luthfi demi menjaga bangsa Indonesia agar tidak terpecah belah. Sama halnya dengan Bupati Tiwi yang menginginkan agar Purbalingga menjadi tempat yang nyaman bagi masyarakatnya, perbedaan yang ada jangan sampai menjauhkan satu sama lain tetapi justru bagaimana masyarakat dari berbagai golongan, etnis, agama bisa bersatu, bisa saling menghormati dan menghargai satu sama lain.
Tiga tempat ibadah telah usai disambangi, rombongan kembali menuju Pendopo Dipokusumo untuk beristirahat.
Sosok Ulama besar tersebut juga menyempatkan diri untuk bermain musik di rumah dinas Bupati Purbalingga. Dengan penuh kepiawaiannya, selain berdakwah dan mengemban amanat negara, Habib Luthfi begitu lincah memainkan tuts demi tuts piano.
Tak hanya itu, ulama berpengaruh itu pun juga mengajari Namira putri sulung Bupati Tiwi bermain musik. Namira yang juga pandai bernyanyi mengikuti irama piano yang dimainkan oleh sang habib sambil menari dengan penuh keceriaan. Suaranya pun nampak merdu dengan alunan piano yang dimainkan oleh Habib Luthfi.
Acara ramah tamah berlanjut pada malam hari, kekeluargaan pun begitu kental dan terasa kehangatannya. Keluarga Bu Tiwi duduk dan makan malam bersama istri Habib Luthfi dan rombongan dengan diiringi musik-musik islami yang mendamaikan hati.
Alunan-alunan lagu dari pemain-pemain musik handal begitu merdu, obrolan-obrolan hangat antar keluarga begitu terasa. Habib Luthfi kembali menunjukan kemampuannya, memainkan piano dengan jemari-jemari lincahnya.
Bu Tiwi pun tak luput untuk menyumbangkan suara emasnya di tengah-tengah keakraban malam bersama istri sang habib. Disusul dengan keceriaan Namira gadis kecil yang ikut menari mengikuti alunan musik yang berdendang. Obrolan-obrolan hangat tercipta hingga membuat canda dan tawa kembali lepas.
Bak bercengkrama dengan orang tua, Bu Tiwi tetap menghormati Habib Luthfi dan istri juga rombongan Habib yang hadir bersamanya. Lelahnya hari terbayar dengan hangatnya kekeluargaan yang disuguhkan hingga keesokan harinya sang Habib harus kembali melanjutkan perjalanannya menuju Kabupaten Banjarnegara. (*)
Related posts
Error: No posts found.
Make sure this account has posts available on instagram.com.
Youtube
Kategori
- Ekonomi (111)
- Keagamaan (190)
- Kesehatan (114)
- Lingkungan (36)
- Masyarakat (822)
- Pemerintahan (449)
- Pendidikan (74)
- Uncategorized (12)
- Wisata & Kuliner (28)