PURBALINGGA – Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) berpesan kepada seluruh anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Purbalingga jangan sampai gagap teknologi. Hal ini disampaikan Bupati Tiwi saat membuka Latihan Kepemimpinan Wanita (LKW) dalam rangka HUT DWP ke-22 dan Hari Jadi Purbalingga ke-191, Selasa (7/12/2021).

Bupati Tiwi mengatakan dengan kemajuan teknologi saat ini, DWP sebagai mitra pemerintah karena merupakan organisasi yang menaungi istri-istri ASN dituntut untuk bisa beradaptasi dengan teknologi yang ada. E-reporting LPPK atau media elektronik untuk laporan Pelaksanaan Program Kerja DWP harus mulai dibiasakan.

“E-reporting ini tentunya akan sangat membantu terutama untuk laporan kegiatan DWP, oleh karena itu, ibu-ibu DWP harus bisa beradaptasi,” kata Bupati Tiwi.

Bupati Tiwi mengapresiasi beberapa OPD yang sudah aktif menggunakan e-reporting. Dengan adanya e-reporting, ia berharap DWP Kabupaten Purbalingga bisa tertib administrasi dan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan bisa terpantau dengan baik.

“Mudah-mudahan kedepan program-program yang dilakukan oleh DWP semakin inovatif, kreatif dan dirasakan oleh masyarakat,” ujarnya.

Bupati menambahkan PNS dan keluarga PNS harus bisa menjadi teladan di tengah-tengah masyarakat. Di tengah era keterbukaan informasi publik, masyarakat dengan mudah menyoroti, perbuatan, perilaku dan tutur kata baik ASN maupun keluarganya.

“Oleh karena itu, saya titip keharmonisan keluarga untuk senantiasa dijaga dengan baik. ASN juga harus bisa merangkul dan berbaur dengan masyarakat, jangan sampai ada stigma yang mencoreng citra ASN,” pesan Bupati Tiwi.

Sebagai istri ASN, anggota DWP tidak hanya menjadi pendamping tetapi juga sebagai pengingat sekaligus penyemangat agar kinerja suami semakin baik. Seluruh jajaran ASN dan keluarganya harus menjadi panutan dan teladan di lingkungan keluarga, lingkungan dan masyarakat.

“Saya titip dimanapun berada apalagi sebagai istri ASN jaga citra positif suami panjenengan, jangan sampai mencoreng citra ASN karena di era keterbukaan informasi masyarakat sangat menyoroti,” pungkasnya. (*)