PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) meminta agar gerakan zakat terus digiatkan. Langkah tersebut merupakan salah satu solusi untuk mengatasi persoalan kemiskinan dan juga kesenjangan. Pasalnya saat ini banyak warga yang kondisinya kurang beruntung karena terdampak pandemi.

“Saya memberikan apresiasi atas inisiatif dari Baznas, Lazismu, Nu Care-Lazisnu, Lazis Jateng, dan LPZKemenag Purbalingga yang hari ini melakukan Gelar Pentasyarufan Bersama.Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam menyambut Hari Jadi Kabupaten Purbalingga yang ke 191. Ini juga salah satu gerakan bersama mengatasi persoalan kemiskinan,” kata Bupati Tiwi dalam sambutannya di acaa Pentasyarufan Bersama yang digelar di Pendopo Dipokusumo, Selasa (21/12/2021).

Bupati menyampaikan apa yang dilakukan oleh lembaga-lembaga tersebut merupakan salah satu upaya membantu program pemerintah guna mengatasi masalah kemiskinan. Dia berharap kegiatan bersama itu bisa dilaksanakan secara kontinyu.

“Kegiatan ini baru pertama kali dilaksanakan. Saya mengharapkan bisa dilanjutkan,” ungkapnya.

Ketua Baznas Kabupaten Purbalingga, Chumaedi menyampaikan, pentasyarufan atau penyaluran bantuan bersama antar lembaga ini baru pernah dilakukan, bahkan di tingkat Provinsi Jateng.

“Ini sebagai kado pada hari jadi Purbalingga, sebab setelah dikonfirmasi di Jateng ternyata kegiatan bersama ini baru pertama ada yaitu di Purbalingga,” kata Chumaedi.

Dijelaskan, total dana yang akan disalurkan yakni Rp 350 juta untuk 185 penerima. Masing-masing dibagi pada beberapa sektor. Diantaranya Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), sunat massal, bantuan modal usaha, beasiswa pendidikan, bantuan alat untuk difable, dan lainnya.

“Ini kan juga sebagai wujud transparasi, bahwa masing-masing filantropi yang ada, lazismu, lazisnu, laziz jateng, bekerja sama dengan Kemenag. Harapannya bisa benar-benar terkordinasi dengan baik, dalam mengelola sodakoh dari masyarakat denga baik, dan ditasyarufkan kepada masyarakat,” katanya.

Ratnasari Nur Isnaeni, perwakilan dari LAZis Jateng menyampaikan, ada Rp 40 juta yang akan disalurkan. Diantaranya untuk sunat massal, dan bantuan modal usaha khusus bagi janda.

“Tujuannya agar mereka (Janda, red) bisa mandiri dan berdikari,” katanya.

Sementara itu, perwakilan dari LazisMu Andi Pranowo menyampaikan, kegiatan bersama ini sangat baik. Oleh karena itu Lazismu menyambut baik juga. Tidak hanya pada kegiatan itu, Lazismu menyalurkan totol dana Rp 60 juta.

“Kita perlu sampaikan juga, bahwa untuk membantu Pemerintah, meningkatkan indeks pembangunan manusia yang berkorelasi dengan angka kemiskinan, zakat sangat memberikan efek. Maka diharapakan masyarakat untuk lebih sadar dalam membayar zakat,” katanya.

Sedangkan dari NU Care LazisNu, ada Rp 100 juta yang akan disalurkan, diantaranya adalah untuk beasiswa para santri. Di dalam lembaganya program seperti itu sudah berjalan. Masing-masing Santri Nusantara dan Santri Terampil.

Sementara itu, Syarief Hidayat Kasie Binmas Islam Kemenag Purbalingga, menyambut baik kegiatan tersebut. Penyaluran bantuan semacam ini bukan semata hanya seremonial saja. Namun lebih untuk menjaga kepercayaan masyarakat yang telah taat membayar zakat. Harapannya bisa menggugah masyarakat lain, untuk lebih taat berzakat.

“Kegiatan ini patut diapresiasi, penyaluruan bersama dari beberapa lembaga, dilaksanakan dalam rangka hari jadi Purbalingga,” imbuhnya.