PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi memulai pembangunan infrastruktur dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Sanitasi ditandai dengan peletakan batu pertama Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) di Desa Karanganyar, Senin (10/6/2024). DAK Sanitasi dari pemerintah pusat ini bertujuan mengentaskan permasalahan stunting dari segi pembenahan infrastruktur.

“Semoga nantinya bisa menciptakan lingkungan yang bersih, lingkungan yang sehat yang Insya Allah akan melahirkan generasi-generasi yang sehat generasi yang berkualitas,” kata Bupati Tiwi saat peletakan batu pertama.

Untuk diketahui, Pemkab Purbalingga tahun 2024 ini mendapatkan DAK Sanitasi dan Air Minum dari pemerintah pusat sebesar Rp 26 miliar. DAK tersebut disalurkan kepada 34 desa di Purbalingga dengan lokus penanganan masalah stunting.

“Kebetulan Desa Karanganyar masuk desa stunting namun Pak Kades dan masyarakat tidak perlu kecil hati, akan kita upayakan dari Pemerintah Daerah untuk bagaimana mendapatkan program sehingga nantinya Desa Karanganyar bisa keluar dari zona stunting,” katanya.

SPAL di Desa Karanganyar dibangun dengan nilai Rp 500 juta untuk 50 sambungan rumah (SR). Keluarga penerima manfaat SPAL ini yakni rumah-rumah yang belum dilengkapi septic tank atau tempat pembuangan air limbah. Infrastruktur SPAL yang dibangun untuk masing-masing penerima manfaat yakni : grease trap, septic tank, resapan hingga bilik/WC bagi yang belum memiliki.

Disamping pembangunan SPAL, Desa Karanganyar juga mendapatkan alokasi pembangunan Sistem penyediaan Air Minum (SPAM) yang juga bersumber dari DAK. Pembangunan SPAM ini difokuskan di wilayah Dusun I.