PURBALINGGA – Sebanyak 64 siswa SMP Negeri 4 Mrebet dari 90 siswa yang dinyatakan reaktif Covid-19 melalui hasil tes rapid antigen, dilakukan tes ulang dengan PCR. Hasilnya, 20 siswa dinyatakan positif dan 44 anak tidak terkonfirmasi Covid-19.
Hal tersebut diungkapkan oleh Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) usai meninjau lokasi isolasi mandiri terpusat di SMP N 3 Mrebet. Bupati Tiwi menjelaskan tes PCR dilakukan karena akurasinya lebih tinggi dibanding dengan rapid antigen.
“Jadi kalau yang awal baru rapid antigen, kita lakukan PCR ulang yang akurasinya memang lebih tinggi. Hasilnya, dari 64 anak yang berdasarkan hasil rapid antigennya positif ternyata hanya 20 anak yang PCRnya positif,” kata Bupati Tiwi didampingi Kapolres Purbalingga, AKBP Era Johny Kurniawan di SMP N 3 Mrebet, (22/9).
Bupati Tiwi menambahkan 20 siswa yang terkonfirmasi positif akan dipisah dari 44 siswa yang hasil PCRnya negatif. Sementara, 30 siswa yang belum menjalani isolasi mandiri terpusat dan melakukan PCR ulang nantinya akan dijemput oleh petugas kesehatan.
“Jadi dari 90 ini ternyata ada 30 yang belum melakukan isolasi terpusat, mungkin orang tuanya belum memperbolehkan, ini yang nanti akan kita jemput bola ke rumah masing-masing,” ujarnya.
Kemudian, meskipun 44 siswa dinyatakan negatif melalui tes PCR ulang, mereka belum diizinkan pulang hingga masa isolasi mandiri selesai. Kurang lebih selama 10 hari para siswa akan menjalani isolasi mandiri terpusat yang dipantau langsung oleh tenaga kesehatan dan tim gugus tugas Covid-19.
“Walaupun sudah dinyatakan negatif, tapi mereka sudah kontak langsung dengan yang terpapar Covid-19 sehingga harus tetap menjalani isolasi terpusat, dan nantinya akan dikelompokan oleh petugas,” pungkasnya. (Lin)
Related posts
Error: No posts found.
Make sure this account has posts available on instagram.com.
Youtube
Kategori
- Ekonomi (111)
- Keagamaan (190)
- Kesehatan (114)
- Lingkungan (36)
- Masyarakat (822)
- Pemerintahan (449)
- Pendidikan (74)
- Uncategorized (12)
- Wisata & Kuliner (28)