PURBALINGGA – Kegiatan Kirab Tandu Divisi Soedirman di Kabupaten Purbalingga pecahkan rekor dan dicatatkan dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan tandu terbanyak, peserta terbanyak dan jarak tempuh terpanjang, Rabu (31/7). Kirab ini melibatkan total 5202 peserta dari masyarakat dan pemuda, dimana 4800 orang diantaranya secara estafet memikul replika tandu Jenderal Soedirman yang berjumlah 300 unit.

“Kami mewakili Ketua Umum MURI bapak Jayasuprana mengumumkan  sekaligus mengesahkan bahwa Kirab Replika Tandu Soedirman terbanyak 300 tandu, oleh 5202 peserta resmi tercatat di Museum Rekor Dunia Indonesia sebagai rekor yang ke-10.525,” kata Perwakilan MURI, Sri Widayati.

Piagam Rekor MURI secara simbolis diserahkan kepada Bupati Purbalingga, Komandan Korem 071/Wijayakusuma, Komandan Kodim 0702/Purbalingga dan Kapolres Purbalingga. Sri Widayati juga menyampaikan, rekor ini tidak hanya tercatat sebagai rekor nasional, akan tertapi juga rekor dunia. Ia menyebutkan, hingga saat ini sudah ada 33 rekor MURI yang sudah tercatatkan dari Kabupaten Purbalingga.

“Saya yakin kegiatan ini semata-mata tujuannya bukan untuk Rekor MURI, namun lebih untuk membangun kecintaan dan kebanggan masyarakat Kabupaten Puyrbalingga akan suri tauladan, jejak langkah dan nilai-nilai kepahlawanan yang diwariskan oleh Panglima Besar Jenderal Soedirman yang dilahirkan di Dusun Rembang, Desa Bantarbarang Purbalingga,” katanya.

Seperti diketahui, kirab ini ditempuh dengan jalan kaki total jarak 24 kilometer, dengan rute Monumen Tempat Lahir (MTL) Jenderal Soedirman di Desa Bantarbarang – Desa Bedagas – Desa Sinduraja – Desa Kaligondang – Alun-alun Purbalingga. Didalamnya terbagi menjadi 4 etape.

Kirab ini berlangsung selama lebih dari 9 jam. Upacara pemberangkatan dimulai pukul 09:00 WIB dan finish pukul 18:30 WIB. Sebelum finish, iring-ringan kirab dimeriahkan dengan Marching Band, Batik Carnival, Dayakan Bedagas, Barongsai mulai di Markas Kodim 0702/Purbalingga hingga Alun-alun.  

Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM mengungkapkan pencapaian rekor ini bukan untuk gagah-gagahan atau sombong-sombongan akan tetapi sebagai bentuk kebanggan masyarakat Purbalingga terhadap Jenderal Soedirman. Yaitu pahlawan yang berjuang, mencurahkan tenaga bahkan nyawa untuk Kemerdekaan Indoensia

“Kita juga ingin membuktikan kepada masyarakat di luar sana bahwa dengan 2,5 tahun Purbalingga dilanda Pandemi Covid-19 akan tetapi alhamdulillah, Purbalingga masih kompak, Purbalingga masih guyub rukun dalam persatuan kesatuan dan kebersamaan,” lanjut Bupati.

Disamping untuk kebanggan, kecintaan kepada Jenderal Sodirman, melalui kegiatan ini Kabupaten Purbalingga juga ingin menggemakan bahwa Purbalingga Tempat Lahir Panglima Besar Jenderal Soedirman atau Purbalingga adalah Bumi Soedirman. Harapannya branding ini akan lebih dikenal tidak hanya skup Jawa Tengah akan tetapi juga seluruh Indonesia dan dunia.

Komandan Kodim 0702/Purbalingga Letkol Inf Dipo Sabungan Lumban Gaol menjelaskan Kirab Tandu ini bagian dari rangkaian Festival Jenderal Soedirman. Festival ini bertujuan untuk mengenang jasa Pahlawan Nasional Jenderal Soedirman.

“Perlu diketahui, Jenderal Soedirman adalah seorang pahlawan Indonesia, seorang Panglima Besar asal kelahiran Rembang, Purbalingga yang sangat masyhur di Indonesia,” katanya.

Ia menjelaskan, semangat patriotisme pejuang kemerdekaan harus tetap ditumbuhkan dalam generasi sekarang. Salah satunya dengan selalu mengingat jasa-jasanya dan meneladani semangat juang Panglima Besar jenderal Soedirman.

“Semangat perjuangan untuk saling bergotong-royong, saling menjaga saling membantu dan bertenggang rasa, harus tetap kita jaga dan kita rawat sehingga tujuan kita untuk membentuk Purbalingga yang maju, nyaman, aman tentram dan sejahtera dengan mudah kita capai bersama,” ungkapnya.