PURBALINGGA – Pawai Ta’aruf dan Bazar UMKM Santri meriahkan peringatan Hari Santri Nasional tahun 2023 di Kabupaten Purbalingga. Pawai Ta’aruf diikuti 22 kontingen/kafilah dari lembaga pendidikan keagamaan, badan/organisasi otonom ormas keagamaan masing-masing Kecamatan di Purbalingga.

“Harapan kami para santriwan-santriwati ini dapat terus memberikan kontribusi yang nyata terhadap pembangunan bangsa dan negara khususnya yang ada di Purbalingga,” ungkap Bupati Tiwi usai jadi Pembina Apel Peringatan Hari Santri Nasional, Minggu (22/10/2023) di Alun-Alun Purbalingga.

Bupati menyebut pengalaman sejarah telah membuktikan para santri dan ulama telah turut berperan dalam memperjuangkan kemerdekaan RI. Ia berharap di era kemerdekaan saat ini para santri harus lebih berperan memajukan bangsa dan negara.

Pemkab Purbalingga turut berperan aktif mendorong kemajuan pondok pesantren (ponpes) melalui dana hibah operasional yang diberikan setiap 2 tahun untuk 72 ponpes terdaftar di Purbalingga. Selain itu Pemkab Purbalingga juga memprogramkan pemberdayaan ekonomi santri.

“Kita ingin para santriwan/santriwati ini tidak hanya pinter ngaji, pinter mengenyam ilmu agama tapi kami dari pemerintah daerah menginginkan agar mereka mandiri, mampu berkreasi meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah,” katanya.

Bupati meyakini para santri ini punya potensi, inovasi, kreativitas dan daya juang ekonomi yang bagus. Oleh karena itu, Bupati juga memfasilitasi kegiatan Bazar dalam peringatan hari Santri Nasional kali ini di Alun-alun Purbalingga. Sebanyak 30 stand disediakan yang menjual aneka produk buatan santri dan pameran IPTEK karya santri.

Kepala Kantor Kementerian Agama Purbalingga diwakili Kasubbag TU, Syarif Hidayat menyampaikan rangkaian kegiatan dalam memperingati Hari Santri Nasional di Purbalingga. Mulai dari Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI), Halaqoh Kyai dan Ulama, Apel Hari Santri, Bazaar dan Pameran, Pawai Ta’aruf, Launching Program Ustadz Rajin Bertani Mendukung Kehidupan (Urab Mendoan) serta Purbalingga Bersholawat.

“Khusus Pawai Ta’aruf diikuti 22 kontingen terdiri dari 18 kecamatan ditambah dari Badko TPQ dan Madin serta dari ormas yaitu PCNU dan PD Muhammadiyah,” katanya.

Ia menjelaskan, Pawai Taaruf merupakan merupakan ajang perkenalan eksistensi peserta pawai yang terdiri dari lembaga pendidikan keagamaan, dan badan/organisasi otonom ormas keagamaan. Pawai ini berlangsung mulai dari Jalan Jambu Karang dan finish GOR Goentoer Darjono diikuti ribuan santri.