PURBALINGGA – Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) menyampaikan komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga dalam Pengarusutamaan Gender (PUG) pada Verifikasi Lapangan Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Tahun 2021. Hal tersebut disampaikan Bupati Tiwi melalui  Zoom Meeting Verifikasi Lapangan Pemberian Penghargaan APE, Rabu (24/3/2021).

Bupati Tiwi menjelaskan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga berkomitmen untuk mengimplementasikan pembangunan manusia dan gender agar bisa memenuhi syarat dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). Komitmen tersebut tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) No. 2 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Korban Kekerasan Berbasis Gender dan Anak, selanjutnya Perda No 27 Tahun 2018 tentang Kabupaten Layak Anak.

“Kemudian Perda No 1 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak dan Perda No 2 Tahun 2020 tentang Inisiasi Menyusui Dini dan Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif,” kata Bupati Tiwi.

Bupati Tiwi menerangkan pada tahun 2019 telah dibentuk Forum Lintas Perempuan yang bekerjasama dengan Dinas Sosial Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsosdalduk KB P3A) Kabupaten Purbalingga. Forum Lintas Perempuan ini bertugas untuk memonitor dan mengevaluasi terkait dengan keselarasan program yang ada di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan pembangunan perempuan dan anak.

“Forum ini memberikan masukan langsung terkait dengan program-program yang ada sudah menyasar perempuan dan anak atau belum,” ujarnya.

Selain itu, Bupati Tiwi juga menuturkan terkait dengan inovasi yang dilakukan dalam rangka PUG di Kabupaten Purbalingga. Diantaranya Rastra Plus tujuannya untuk mengurangi beban pengeluaran masyarakat kurang mampu khususnya pada pemenuhan kebutuhan makanan pokok seta sebagai antisipasi kerawanan pangan.

“Selanjutnya program Rantang Berkah merupakan program Pemkab dengan membrikan makanan siap santap yang kebanyakan penerimanya lansia perempuan yang kurang mampu dan sebatang kara,” lanjut Bupati Tiwi.

Inovasi berikutnya yakni jambanisasi yakni memberikan bantuan berupa jamban bagi rumah-rumah agar bagaimana mewujudkan rumah dan lingkungan yang sehat. Di bidang ekonomi terkait pemberdayaan perempuan, Bupati Tiwi menambahkan adanya program Kredit Mawar atau Kredit Melawan Rentenir bagi pelaku usaha.

“Penerima manfaatnya ada 529 orang dimana pelaku usaha laki-laki sebanyak 254 orang dan pelaku usaha perempuan sebanyak 275 orang. Jumlah pelaku UMKM di Purbalingga 60-70 persennya didominasi kaum perempuan,” tuturnya.

Ada pula organisasi PKK yang menaungi kurang lebih 25 ribu kader perempuan. Bahkan program-program PKK disinergikan dengan program yang ada di OPD dalam rangka memberikan keterlibatan perempuan dalam setiap program pemerintah.

“Kami juga memiliki lembaga Pusat Pelayanan Terpadu Harapan atau Hapus Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak dalam rangka menurunkan kekerasan terhadap anak,” ujar Bupati Tiwi.

Bupati Tiwi menyebutkan di bidang pemerintahan juga banyak keterwakilan dari perempuan baik di bidang eksekutif maupun legislatif. Ia berharap dengan PUG di Kabupaten Purbalingga dapat memberikan manfaat.

“Kami berharap hasil verifikasi baik dan mudah-mudahan Purbalingga bisa mendapatkan penghargaan APE ini,” pungkasnya.

Sebagai informasi Penghargaan APE merupakan penghargaan yang diberikan kepada kementerian/lembaga dan pemerintah daerah yang dinilai telah berkomitmen dalam pencapaian dan perwujudan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak, serta memenuhi kebutuhan anak. Penghargaan ini sebagai bentuk pengakuan atas komitmen dan peran para pimpinan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah dalam upaya mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam Strategi Pengarusutamaan Gender (PUG).(*)